KEBUTUHAAN PSIKOLOGI MANUSIA
Oleh : Aryo Yudha Utama
SEJARAH PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
1. Psikologi sebagai bagian dari filsafat Plato, Aristoteles, Thomas Aquino, Rene Descartes,
John Locke, dan John Stuart Mill.
2. Psikologi dipengaruhi oleh ilmu alam Helmholtz, Johan Muller, Weber, dan Fehner
3. Psikologi berdiri sendiri Willhelm Wundt
4. Psikologi pada abad ke-20
John Locke, dan John Stuart Mill.
2. Psikologi dipengaruhi oleh ilmu alam Helmholtz, Johan Muller, Weber, dan Fehner
3. Psikologi berdiri sendiri Willhelm Wundt
4. Psikologi pada abad ke-20
Devinisi psikologi
Secara etimologis, psikologi berasal dari kata “psyche” yang berarti jiwa atau nafas
hidup, dan “logos” atau ilmu. Dilihat
dari arti kata tersebut seolah-olah psikologi merupakan ilmu jiwa atau ilmu
yang mempelajari tentang jiwa. Jika kita mengacu pada salah satu syarat ilmu
yakni adanya obyek yang dipelajari, maka tidaklah tepat jika kita mengartikan
psikologi sebagai ilmu jiwa atau ilmu yang mempelajari tentang jiwa, karena
jiwa merupakan sesuatu yang bersifat abstrak dan tidak bisa diamati secara
langsung.
Berkenaan dengan obyek psikologi ini, maka yang paling
mungkin untuk diamati dan dikaji adalah manifestasi dari jiwa itu sendiri yakni
dalam bentuk perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Dengan
demikian, psikologi kiranya dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang
mempelajari tentang perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya
yang secara
global dibangun berdasarkan pandangan terhadap naluri dan otak.
Kebutuhan
Dasar Individu
Sebagai makhluk psiko-fisik,
manusia sejak bayi sudah memiliki kebutuhan-kebutuhan dasar yaitu kebutuhan
fisik dan kebutuhan psikis. Kebutuhan sosial psikologis seseorang akan semakin
lebih banyak dibandingkan kebutuhan fisiknya sejalan dengan usianya. Secara
umum setiap manusia membutuhkan cinta
kasih, penghargaan pribadi, pemenuhan kebutuhan fisik, pelatihan disiplin dan
kesempatan untuk mengembangkan berbagai aspek kehidupannya.
Oleh karena itu sebagai makhluk
psiko-fisik manusia memiliki potensi kehidupan yang memiliki dua manifestasi:
- Kebutuhan jasmani, menuntut pemuasan secara pasti apabila tidak dipenuhi bisa menyebabkan kematian pada manusia.
- Naluri kemanusiaan (secara Psikologi), menuntut pemuasan namun apabila tidak terpenuhi tidak akan menyebabkan kematian, tetapi akan menderita dan tergoncang akibat tidak terpenuhi kebutuhannya. Naluri-naluri tsb merupakan perasaan akan kelemahan dirinya, perasaan akan melestarikan keturunan dan perasaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Sedangkan selain naluri diatas
hanyalah manifestasi-manifestasi bagi naluri seperti mengagungkan Tuhan,
menyanjung pahlawan, beribadah merupakan manifestasi dari naluri beragama.
Kecenderungan suka terhadap lawan jenis, mencintai orang tua, istri, anak,
saudara merupakan manifestasi dari naluri melestarikan keturunan. Rasa takut,
sombong, cinta kedaulatan, marah, pemilikan merupakan manifestasi dari naluri
mempertahankan diri.
Teori Kebutuhan menurut Maslow
Maslow
(1954) membagi berbagai aspek kebutuhan secara berjenjang menjadi 6 aspek
kebutuhan, yang 5 diantaranya merupakan kebutuhan-kebutuhan individu yang
bersifat psikologis.
Hierarki
Kebutuhan Maslow.
Teori Kebutuhan menurut Lindgren
Sejalan
dengan teori kebutuhan Maslow, pada pembahasan ini akan diambil suatu teori
kebutuhan yang sifatnya mendasar yang dikembangkan oleh Lindgren (1980). Arti
mendasar disini pada umumnya setiap individu memiliki kebutuhan ini. Lindgren
mengklasifikasikan kebutuhan dasar individu menjadi 4 aspek, yang sebenarnya
ada juga di dalam teori kebutuhan oleh Maslow.
Klasifikasi
4 aspek kebutuhan tersebut adalah seperti berikut :
- Aktualisasi : Kebutuhan yang terkait dengan pengembangan diri yang lebih rumit dan bersifat sosial.
- Kebutuhan untuk memiliki :Kebutuhan yang terkait dengan mencari teman, atau pegangan pada orang lain.
- Perhatian dan kasih sayang : Kebutuhan ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memiliki. Bisa berupa kebutuhan untuk diperhatikan, diterima atau diakui teman.
- Kebutuhan Jasmaniah, termasuk keamanan dan pertahanan diri :Berkaitan dengan pemeliharaan dan pertahanan diri yang sifatnya individual.Pembagian keempat aspek kebutuhan di atas juga bersifat hierarkis dari kebutuhan yang mendasar yaitu jasmani hingga aktualisasi diri.Sedangkan Morgan menyatakan bahwa orang dewasa memiliki empat kebutuhan, yaitu:1. Kebutuhan untuk melakukan suatu aktivitas. Hal ini sangat penting bagi orang dewasa karena suatu aktivitas mengandung suatu kegembiraan baginya.2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain. Banyak orang dewasa yang dalam kehidupannya memiliki motivasi untuk banyak berbuat sesuatu demi kesenangan orang lain. Harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasil tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain. Hal ini sudah tentu merupakan kepuasan dan kebahagiaan tersendiri bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut.3. Kebutuhan untuk mencapai hasil. Suatu pekerjaan itu akan berhasil baik, kalau hasilnya mendapat “pujian”. Aspek pujian ini merupakan dorongan bagi orang dewasa untuk bekerja dengan giat.4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan. Suatu kesulitan atau hambatan, mungkin menimbulkan rasa rendah diri pada orang dewasa, tetapi hal ini dapat menjadi dorongan untuk mencari kompensasi dengan usaha yang tekun dan luar biasa, sehingga tercapai kelebihan atau keunggulan dalam bidang tertentu.Kebutuhan dasar manusia keberadaanya dalam lingkungan hidup juga menimbulkan masalah sikap kejiwaannya.A. Faktor InternalFaktor internal yang mempengaruhi seseorang dapat berbeda-beda. Dalam kehadiran seseorang dalam lingkungan hal itu sangat tergantung pada:(1) Jati diri yang merupakan refleksi dari egoisme seseorang, yakni dari kepercayaan diri, kemandirian maupun keyakinan akan kompetensi maupun perasaannya dalam kehidupan.(2) Empati yakni kemampuan untuk mengenal dan memahami perasaan orang lain dalam sistem sosial dimana dia berada. Dengan empati seseorang akan berusaha untuk “kompromi” dalam menyesuaikan diri dengan sistem sosial dimana dia berada.(3) Altruisme yakni sikap dan perilaku untuk berusaha menolong orang lain, bahkan kadang-kadang dengan mengesampingkan keperluan diri sendiri. Jadi sikap yang terpuji adalah gabungan antara egoisme, empati dan altruisme, karena dengan sikap ini sebenarnya seseorang juga harus memantapkan jati dirinya sendiri terlebih dahulu. Kepentingan orang lain yang harus di tolong pun harus berdasarkan menolongnya agar dia mampu mandiri untuk dapat mengikis ketergantungan pada orang lain.B. Faktor eksternalDalam kehidupan bermasyarakat, kita juga sangat mendapatkan pengaruh faktor eksternal, yakni faktor perilaku kepedulian sesama dan faktor kehormatan.(1) Kepedulian atau caring for, faktor diperhitungkan keberadaan kita; selengkapnya faktor eksternal yang kita harapkan adalah caring, loving and belonging within the society where one belongs.(2) Kehormatan atau sikap esteem,mulai dari self-esteem, kehormatan diri antar sesama (lihat Maslow 1970).C. Faktor TransendentalTuhan menciptakan manusia dengan segenap perangkat dan pengada agar selalu berupaya meningkatkan kesejahteran hidupnya. Jadi hari esok harus lebih baik dari hari ini, sehingga rugilah kita kalau keadaan esok hari sama dengan hari ini.Perkembangan seorang anak hingga mencapai kedewasaan pada dasarnya memilki kebutuhan sosial psikologis yang juga ikut berkembang.
Kebutuhan dasar manusia keberadaanya dalam lingkungan hidup juga menimbulkan masalah sikap kejiwaannya.A. Faktor InternalFaktor internal yang mempengaruhi seseorang dapat berbeda-beda. Dalam kehadiran seseorang dalam lingkungan hal itu sangat tergantung pada:(1) Jati diri yang merupakan refleksi dari egoisme seseorang, yakni dari kepercayaan diri, kemandirian maupun keyakinan akan kompetensi maupun perasaannya dalam kehidupan.(2) Empati yakni kemampuan untuk mengenal dan memahami perasaan orang lain dalam sistem sosial dimana dia berada. Dengan empati seseorang akan berusaha untuk “kompromi” dalam menyesuaikan diri dengan sistem sosial dimana dia berada.(3) Altruisme yakni sikap dan perilaku untuk berusaha menolong orang lain, bahkan kadang-kadang dengan mengesampingkan keperluan diri sendiri. Jadi sikap yang terpuji adalah gabungan antara egoisme, empati dan altruisme, karena dengan sikap ini sebenarnya seseorang juga harus memantapkan jati dirinya sendiri terlebih dahulu. Kepentingan orang lain yang harus di tolong pun harus berdasarkan menolongnya agar dia mampu mandiri untuk dapat mengikis ketergantungan pada orang lain.B. Faktor eksternalDalam kehidupan bermasyarakat, kita juga sangat mendapatkan pengaruh faktor eksternal, yakni faktor perilaku kepedulian sesama dan faktor kehormatan.(1) Kepedulian atau caring for, faktor diperhitungkan keberadaan kita; selengkapnya faktor eksternal yang kita harapkan adalah caring, loving and belonging within the society where one belongs.(2) Kehormatan atau sikap esteem,mulai dari self-esteem, kehormatan diri antar sesama (lihat Maslow 1970).C. Faktor TransendentalTuhan menciptakan manusia dengan segenap perangkat dan pengada agar selalu berupaya meningkatkan kesejahteran hidupnya. Jadi hari esok harus lebih baik dari hari ini, sehingga rugilah kita kalau keadaan esok hari sama dengan hari ini.Perkembangan seorang anak hingga mencapai kedewasaan pada dasarnya memilki kebutuhan sosial psikologis yang juga ikut berkembang.Jenis-Jenis Kebutuhan PsikologiMenurut Murray (Hall & Lindzey, 1993), adanya kebutuhan dapat disimpulkan dari hal-hal sebagai berikut:a. Akibat atau hasil akhir tingkah lakub. Pola atau cara khusus tingkah laku yang bersangkutanc. Perhatian dan respons selektif terhadap kelompok objek stimulus tertentud. Ungkapan emosi atau perasaan tertentue. Ungkapan kepuasan apabila akibat tertentu dicapai atau kekecewaan apabila akibat itu tidak tercapai.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Murray (Hall & Lindzey) menggolongkan kebutuhan psikologi menjadi 20 jenis, sebagai berikut:1) Kebutuhan akan sikap merendah2) Kebutuhan akan berprestasi3) Kebutuhan akan afiliasi4) Kebutuhan akan agresi5) Kebutuhan akan otonomi6) Kebutuhan akan “counteraction”7) Kebutuhan akan membela diri8) Kebutuhan akan sikap hormat9) Kebutuhan akan dominasi10) Kebutuhan akan eksibisi (menonjolkan diri)11) Kebutuhan akan menghindari bahaya12) Kebutuhan akan menghindari rasa hina13) Kebutuhan akan sikap memelihara14) Kebutuhan akan ketertiban15) Kebutuhan akan permainan16) Kebutuhan akan penolakan17) Kebutuhan akan keharuan18) Kebutuhan akan seks19) Kebutuhan akan pertolongan dalam kesusahan20) Kebutuhan akan pemahamanDari 20 macam kebutuhan yang dikemukakan oleh Murray tersebut, Edwards menyusun sebuah alat inventori kepribadian, yang disebut sebagai Edwards Personal Preference Schedule, yang mengukur 15 macam kebutuhan manusia, yaitu:1) Achievement needs, yaitu kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi baik dalam bidang akademis maupun dalam kehidupan sosial2) Order needs; kebutuhan seseorang untuk menyesuaikan diri, mengikuti, menuruti norma yang berlaku di lingkungan3) Deference needs; kebutuhan seseorang akan ketertiban, keteraturan, dan kerapihan yang menunjukkan tanggung jawab4) Exhibition needs; kebutuhan untuk menunjukkan diri, optimimis, percaya diri atau bisa juga pamer diri.5) Autonomy needs; kebutuhan untuk melakukan sesuatu hal secara mandiri, tidak dipengaruhi oleh orang lain, merasa bebas melakukan dan membuat keputusan sendiri6) Affiliation needs; kebutuhan untuk menjalin hubungan social dengan orang lain, terlibat dalam kegiatan kelompok ataupun setia dengan teman7) Intraception needs; kebutuhan untuk mengetahui keadaan perasaan dan alasan dari sikap/perilaku orang lain8) Succorance needs; kebutuhan untuk mendapatkan bantuan atau dukungan dari orang lain saat menghadapi kesulitan9) Dominance needs; kebutuhan untuk mempengaruhi, memimpin dan mendominasi orang lain.10) Abasement needs; kebutuhan untuk merasa bersalah saat melakukan kesalahan atau menjadi orang yang disalahkan11) Nuturance needs; kebutuhan untuk memperlakukan orang lain dengan kasih sayang, menolong dan membimbing orang lain12) Change needs; kebutuhan akan adanya perubahan, melakukan sesuatu yang berbeda, mengalami sesuatu yang baru dan jauh dari rutinitas13) Endurance needs; kebutuhan untuk tetap bertahan sampai selesai dalam mengerjakan sesuatu/tugas atau berusaha keras dalam menyelesaikannya14) Heterosex needs; kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan lawan jenis, terlibat dalam kegiatan social dengan lawan jenis15) Aggression needs; kebutuhan untuk mencapai tujuan yang progresifKebutuhan-kebutuhan orang dewasa tersebut merupakan perpaduan antara kebutuhan yang bersumber pada dirinya dan tuntutan lingkungannya. Dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, orang dewasa dituntut untuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.Beberapa kebutuhan psikologis pada diri seorang individu agar individu tersebut mampu mengembangkan kepribadiannya secara sehat (Elmira, 1997),1) Adanya kebutuhan untuk dihargai atas prestasi yang dicapainya2) Adanya kebutuhan untuk dapat menyesuaikan diri dengan tata cara/aturan-aturan lingkungannya.3) Adanya kebutuhan untuk bertanggung jawab atas tugas-tugas yang telah dilaksanakannya4) Adanya kebutuhan untuk dapat diterima apa adanya oleh lingkungannya5) Adanya kebutuhan untuk mandiri6) Adanya kebutuhan untuk mendapatkan teman-teman dan orang-orang yang dapat menjalin pergaulan secara hangat dan harmonis7) Adanya kebutuhan untuk terlbat secara emosional dengan lingkungannya8) Adanya suatu kebutuhan untuk dimanjakan oleh orang lain9) Adanya kebutuhan untuk mengadakan suatu perubahan ke arah yang lebih baik.10) Adanya kebutuhan untuk dapat menyalurkan dorongan emosinya.10/06/2015
No comments:
Post a Comment