ILMU LINGKUNGAN
Oleh : Aryo Yudha Utama
Definisi Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan (environmental science atau envirology)
adalah ilmu yang
mempelajari tentang lingkungan
hidup. Ilmu Lingkungan
adalah suatu studi yang sistematis mengenai lingkungan hidup dan kedudukan manusia yang
pantas di dalamnya. Perbedaan utama ilmu lingkungan
dan ekologi adalah dengan adanya misi untuk mencari pengetahuan yang arif,
tepat (valid), baru, dan menyeluruh tentang alam sekitar, dan dampak perlakuan
manusia terhadap alam. Misi tersebut adalah untuk menimbulkan kesadaran,
penghargaan, tanggung jawab, dan keberpihakan terhadap manusia dan lingkungan hidup secara
menyeluruh.
Ilmu lingkungan
merupakan perpaduan konsep dan asas berbagai ilmu (terutama ekologi, ilmu lainnya: biologi,
biokimia, hidrologi, oceanografi, meteorologi, ilmu tanah, geografi, demografi, ekonomi dan
sebagainya), yang bertujuan untuk mempelajari dan memecahkan masalah yang
menyangkut hubungan antara mahluk hidup dengan lingkungannya. Ilmu lingkungan
merupakan penjabaran atau terapan dari ekologi.Beberapa Istilah dalam Ilmu Lingkungan
1.LIMBAH
Limbah merupakan suatu barang (benda) sisa dari sebuah kegiatan produksi
yang tidak bermanfaat/bernilai ekonomi lagi. Limbah sendiri dari tempat asalnya
bisa beraneka ragam, ada yang limbah dari rumah tangga, limbah dari
pabrik-pabrik besar dan ada juga limbah dari suatu kegiatan tertentu. Dalam
dunia masyarakat yang semakin maju dan modern, peningkatan akan jumlah limbah
semakin meningkat. Logika yang mudah seperti ini; dahulunya manusia hanya
menggunakan jeruk nipis untuk mencuci piring, namun sekarang manusia sudah
menggunakan sabun untuk mencuci piring sehingga peningkatan akan limbah tak
bisa di elakkan lagi.Limbah sendiri dikelompokkan menjadi tiga, yakni:
1. Berdasarkan Wujudnya
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.
Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyakjuga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.
Pada pengelompokan limbah berdasarkan wujud lebih cenderung di lihat dari fisik limbha tersebut. Contohnya limbah padat, disebut limbah padat karena memang fisiknya berupa padat, sedangkan limbah cair dikarenakan fisiknya berbentuk cair, begitu pula dengan limbah gas.
Limbah Gas, merupakan jenis limbah yang berbentuk gas, contoh limbah dalam bentuk Gas antara lain: Contoh limbah gas adalah gas pembuangan kendaraan bermotor. Pembuatan bahan bakar minyakjuga menghasilkan gas buangan yang berbahaya bagi lingkungan.
Limbah cair, adalah jenis limbah yang memiliki fisik berupa zat cair misalnya: Air Hujan, Rembesan AC, Air cucian, air sabun, minyak goreng buangan, dan lain-lain.
Limbah padat merupakan jenis limbah yang berupa padat, contohnya: Bungkus jajanan, plastik, ban bekas, dan lain-lain.
2. Berdasarkan sumbernya
Pada pengelompokan limbah nomor 2 ini lebih difokuskan kepada dari mana limbah tersebut dihasilkan. Berdasarkan sumbernya limbah bisa berasal dari:
- Limbah industri; limbah yang dihasilkan oleh pembuangan kegiatan industri,contoh : biasanya terdapat pada asap apada cerobong PLTU atau pabrik2 lainya yang cara pengelolahan limbahnya dengan cara memasang alat berupa lempengan besi yang di aliri arus listrik supaya debu/abu pembakaran tidak ikut keluar ke udara bersamaan asapnya,
- Limbah Pertanian; limbah yang ditimbulkan karena kegiatan pertanian
- Limbah pertambangan; adalah limbah yang asalnya dari kegiatan pertambangan
- Limbah domestik; Yakni limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, restoran dan pemukiman-pemukiman penduduk yang lain.
3. Berdasarkan senyawa
Berdasarkan senyawa limbah dibagi lagi menjadi dua jenis, yakni limbah organik dan limbah anorganik.
Limbah Organik, merupakan limbah yang bisa dengan mudah diuraikan (mudah membusuk), limbah organik mengandung unsur karbon. Contoh limbah organik dapat anda temui dalam kehidupan sehari-hari, contohnya kotoran manusia dan hewan.
Limbah anorganik, adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak bisa untuk di uraikan (tidak bisa membusuk), limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon. Contoh limbah anorganik adalah Plastik dan baja.
4.Berdasarkan sifatnya, limbah terdiri atas lima jenis,
yaitu:
- Limbah mudah meledak, limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui
proses kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu tekanan tinggi serta dapat
merusak lingkungan. Contoh: a)Limbah dari pabrik yang
menghasilkan bahan eksplosif.
b)Limbah kimia khusus dari laboratorium seperti asam prikat (picric acid). - Limbah mudah terbakar, bahan limbah yang mudah terbakar adalah limbah yang mengandung bahan yang menghasilkan gesekan atau percikan api jika berdekatan dengan api. Contoh : Pelarut seperti benzena, toluena atau aseton. Limbah-limbah ini berasal dari pabrik cat, pabrik tinta dan kegiatan lain yang menggunakan pelarut tersebut; antara lain pembersihan metal dari lemak/minyak, serta laboratorium kimia.
- Limbah reaktif, limbah reaktif adalah limbah yang memiliki sifat mudah bereaksi dengan oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi dan dapat menyebabkan kebakaran.
- Limbah beracun, limbah beracun atau limbah B3 adalah limbah yang mengandung racun berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah ini mengakibatkan kematian jika masuk ke dalam laut.
Contoh limbah beracun:
a)
Pestisida, sebagian besar pestisida yang sudah tidak diijinkan untuk digunakan
bersifat beracun seperti DDT, Aldrin dan Parathion.
b) Bahan
farmasi, sebagian bahan-bahan farmasi yang sudah tidak memenuhi spesifikasi
atau tidak terpakai dapat bersifat beracun seperti obat anti kanker atau
narkotika.
c) Pelarut
Halogen, pelarut seperti Perchloroethylene dan Methylene Chloride yang
digunakan untuk pembersihan lemak dan kegiatan lain.
d)
Sludge/lumpur dari pengolahan limbah dari kegiatan electroplating dan
sludge/lumpur dari pengolahan air limbah dari kegiatan yang menggunakan logam
berat dan sianida.
- Limbah korosif adalah limbah yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dapat membuat logam berkarat.
Limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun)
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain, yakni limbah B3. Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang bisa berupa padat, cair dan gas. Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, suatu limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan yang berbahaya serta beracun karena sifat dan konsentrasinya bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah B3 sendiri masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah meledak mudah terbakar, bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih banyak lagi.
Selain pengelompokan limbah-limbah diatas masih ada lagi jenis limbah yang lain, yakni limbah B3. Dari pengertian umumnya limbah merupakan suatu barang sisa yang bisa berupa padat, cair dan gas. Limbah B3 sendiri merupakan jenis limbah yang sangat berbahaya, suatu limbah dapat dikatakan sebagai limbah B3 jika mengandung bahan yang berbahaya serta beracun karena sifat dan konsentrasinya bisa mencemari lingkungan dan membahayakan kehidupan manusia dan lingkungan. Limbah B3 sendiri masih memiliki beberapa karateristik lagi yakni; Beracun, mudah meledak mudah terbakar, bersifat korosif, bersifat reaktif, dapat menyebabkan infeksi dan masih banyak lagi.
2. ISO 14001 (Sitem Manajemen Lingkungan-Spesifikasi dengan
Panduan untuk Penggunaan).
ISO 14001 merupakan standar yang memadukan dan
menyeimbangkan kepentingan bisnis dengan lingkungan hidup. Sehingga, upaya
perbaikan kinerja yang dilakukan oleh perusahaan akan disesuaikan dengan
sumberdaya perusahaan, apakah itu sumberdaya manusia, teknis, atau finansial.
Pada dasarnya, seri standardisasi ISO 14000
berisi standar, pedoman, dan kebijakan yang mengatur pengelolaan lingkungan
yang tepat oleh organisasi yang disertifikasi. ISO 14001 adalah yang paling
dikenal dari seri ISO 14000.
Adakalanya,
perbaikan kinerja lingkungan tidak dapat dicapai dalam waktu singkat karena
keterbatasan finansial. Misalnya, sebuah perusahaan yang proses bisnisnya
menimbulkan limbah cair yang mencemari lingkungan berupaya untuk menerapkan ISO
14001 di perusahaannya. Setelah kajian dilakukan, ternyata keterbatasan
finansial membuat perusahaan tersebut sukar untuk mengelola limbahnya sehingga
mencapai baku mutu limbah cair yang disyaratkan oleh pemerintah. Berdasarkan
analisis finansial, ternyata perusahaan tersebut baru akan mampu membangun
sistem pengolahan limbah yang memadai kira-kira beberapa tahun ke depan.
Sehingga sebelum masa tersebut terlampaui, perusahaan tidak akan pernah
memenuhi baku mutu lingkungan. Namun, bila perusahaan tersebut mengembangkan
sistem manajemen lingkungan yang memenuhi persyaratan ISO, maka perusahaan
tersbut bisa saja memperoleh sertifikat ISO 14001. Perusahaan lain, yang
kinerja lingkungannya telah memenuhi baku mutu namun EMS-nya tidak memenuhi
persyaratan tidak akan memperoleh sertifikat ISO 14001.
Uraian di
atas menunjukkan bahwa pada prinsipnya, penerapan ISO 14001 tidak berarti
tercapainya kinerja lingkungan dalam waktu dekat. Sertifikat EMS dapat saja
diberikan kepada perusahaan yang masih mengotori lingkungan. Namun, dalam EMS
terdapat persyaratan bahwa perusahaan memiliki komitmen untuk melakukan
perbaikan secara menerus (continual improvement). Dengan perbaikan secara
menerus inilah kinerja lingkungan akan sedikit demi sedikit diperbaiki. Dengan
kata lain ISO 14001 bersifat conformance (kesesuaian), bukan performance
(kinerja)
ISO 14001
merupakan standar lingkungan yang bersifat sukarela (voluntary). Standar ini
dapat dipergunakan oleh oleh organisasi/perusahaan yang ingin:
- menerapkan, mempertahankan, dan menyempurnakan sistem manajemen lingkungannya
- membuktikan kepada pihak lain atas kesesuaian sistem manajemen lingkungannya dengan standar
- memperoleh sertifikat
Beberapa
manfaat penerapan ISO adalah:
- menurunkan potensi dampak terhadap lingkungan
- meningkatkan kinerja lingkungan
- memperbaiki tingkat pemenuhan (compliance) peraturan
- menurunkan resiko pertanggungjawaban lingkungan
- sebagai alat promosi untuk menaikkan citra perusahaan
Selain
manfaat di atas, perusahaan yang berupaya untuk menerapkan ISO 14001 juga perlu
mempersiapkan biaya-biaya yang akan timbul, diantaranya:
- waktu staf atau karyawan
- penggunaan konsultan
- pelatihan
Prinsip Pokok dan Elemen ISO 14001
·
·
Prinsip 1 : Komitmen dan kebijakan
·
·
Prinsip 2 : Perencanaan
·
·
Prinsip 3 : Implementasi dan Operasi
·
·
Prinsip
4 : Pemeriksaan dan Koreksi
·
Prinsip 5 : Kaji Ulang Manajemen
3.AMDAL
AMDAL adalah singkatan dari Analisis Dampak Lingkungan. Pengertian AMDAL menurut
PP No. 27 Tahun 1999 yang berbunyi bahwa pengertian AMDAL adalah Kajian
atas dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha atau
kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses
pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha atau kegiatan. AMDAL adalah
analisis yang meliputi berbagai macam faktor seperti fisik, kimia, sosial
ekonomi, biologi dan sosial budaya yang dilakukan secara menyeluruh.
"Pengertian, Fungsi, Tujuan, dan Manfaat
AMDAL"
|
Alasan diperlukannya AMDAL untuk diperlukannya studi kelayakan
karena dalam undang-undang dan peraturan pemerintah serta menjaga lingkungan
dari operasi proyek kegiatan industri atau kegiatan-kegiatan yang dapat
menyebabkan kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL adalah PIL (Penyajian
informasi lingkungan), KA (Kerangka Acuan), ANDAL (Analisis dampak lingkungan),
RPL ( Rencana pemantauan lingkungan), RKL (Rencana pengelolaan lingkungan).
Tujuan AMDAL adalah menjaga dengan kemungkinan dampak dari suatu
rencana usaha atau kegiatan sehingga.
Tujuan AMDAL merupakan penjagaan dalam rencana usaha atau kegiatan agar
tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan. Adapun Fungsi AMDAL
adalah sebagai berikut..
- Bahan perencanaan pembangunan wilayah
- Membantu proses dalam pengambilan keputusan terhadap kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan
- Memberikan masukan dalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan
- Memberi masukan dalam penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
- Memberikan informasi terhadap masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan
- Tahap pertama dari rekomendasi tentang izin usaha
- Merupakan Scientific Document dan Legal Document
- Izin Kelayakan Lingkungan
Dilihat dari fungsi AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha dan/atau
kegiatan usaha sehingga tidak merusak lingkungan, maka terlihat begitu besar
Manfaat AMDAL. Manfaat AMDAL antara lain sebagai berikut...
1. Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
- Mencegah dari pencemaran dan kerusakan lingkungan.
- Menghindarkan konflik dengan masyarakat.
- Menjaga agar pembangunan sesuai terhadap prinsip pembangunan berkelanjutan.
- Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan lingkungan hidup.
2. Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.
- Menjamin adanya keberlangsungan usaha.
- Menjadi referensi untuk peminjaman kredit.
- Interaksi saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk bukti ketaatan hukum.
3. Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
- Mengetahui sejak dari awal dampak dari suatu kegiatan.
- Melaksanakan dan menjalankan kontrol.
- Terlibat pada proses pengambilan keputusan.
Apa contoh amdal industri ? Analisis akibat lingkungan
(AMDAL) ialah studi nan dilakukan buat tujuan menentukan akibat dari suatu
kegiatan atau proyek nan diusulkan terhadap lingkungan. Banyak negara
memerlukan evaluasi akibat lingkungan dari orang nan terlibat dalam
proyek-proyek konstruksi, industri, pengeboran lepas pantai, dan kegiatan
serupa, dan persyaratan terutama rinci di daerah dengan lingkungan alam nan ringkih
dan dapat rusak oleh proyek-proyek nan tak ada kaitan dengan transedental alam
terkait.
Ketika studi
analisis akibat lingkungan dilakukan, peneliti menganggap kegiatan nan
diusulkan, akan mengevaluasi lingkungan di mana kegiatan akan berlangsung, dan
lantas menyusun paradigma tentang imbas positif dan negatif dari kegiatan
tersebut.
Sebagai
contoh Amdal Industri, jika sebuah suatu perusahaan atau industri berencana
buat mengembalikan fungsi huma basah nan berdekatan dengan salah satu dari
perkembangannya, analisis mengenai akibat lingkungan mungkin akan menunjukkan
adanya perubahan lingkungan nan higienis artinya akan positif.
Sebaliknya,
perusahaan nan ingin membangun harta benda di huma fertile mungkin berakhir
dengan evaluasi akibat lingkungan nan negatif sebab para peneliti bisa
menentukan bahwa fasilitas nan dibangunnya itu akan memiliki akibat negatif
terhadap lingkungan.
Proses ini
meliputi kekhawatiran tentang akibat alami dari sebuah proyek bersama dengan
kerugian secara ekonomi dan sosial. Sesuatu nan menghasilkan perubahan alami
dengan higienis positif mungkin tak selalu menguntungkan secara ekonomi dan
sosial. Sebaliknya, peneliti mungkin menentukan bahwa meskipun proyek dapat
berbahaya bagi lingkungan, itu akan memiliki kegunaan ekonomi dan sosial nan
dapat lebih besar daripada jenis kerusakan nan dihasilkan, sehingga dapat
membuat rekomendasi konsesi.
Tujuan dari
mandat evaluasi tersebut ialah buat melindungi lingkungan dan juga melanjutkan
bisnis perusahaan atau industri terkaiyt sehingga semua orang dapat
menikmatinya dan mempertimbangkan kehidupan organisme nan bergantung pada
lingkungan alam buat bertahan hidup. Hasil tertulis dari evaluasi akibat
lingkungan bisa dikenal sebagai pernyataan akibat lingkungan atau laporan
akibat lingkungan.
Umumnya,
proposal Amdal atau audit lingkungan harus disertakan dengan dokumentasi
lainnya ketika orang mengajukan izin bangunan, izin buat mengadakan acara, dan
izin lain nan disediakan oleh instansi pemerintah.
Banyak
perusahaan di seluruh global mengkhususkan diri dalam melakukan pelaporan AMDAL
dan menyiapkan laporan tertulis nan membahas hasil secara rinci.
Laporan-laporan ini terbuka buat umum, nan memungkinkan anggota masyarakat buat
menilai sendiri ketika sebuah proyek nan diusulkan disajikan, dan mereka bisa
mencakup rekomendasi buat meminimalkan atau mengurangi akibat lingkungan dari
suatu proyek.
Melakukan
AMDAL hanya satu di antara banyak pilihan buat mengevaluasi proyek nan
diusulkan, dan orang-orang harus menyadari bahwa laporan lainnya seperti
laporan seismik mungkin diperlukan di samping AMDAL sebelum izin buat
melanjutkan akan diberikan.
Tahapan dalam Amdal
Amdal
merupakan evaluasi dari semua kepastian positif dan negatif dari proposisi nan
mempengaruhi lingkungan. Ini termasuk:
- Memfasilitasi keputusan sadar sebelum memulai proyek.
- Penilaian akibat pada aspek sosial dan ekonomi.
- Menanamkan etika nilai-nilai lingkungan dalam pembangunan dan proyek-proyek infrastruktur .
- Mempromosikan pentingnya lingkungan hayati internasional.
Audit Lingkungan
Adapun Audit
lingkungan pada dasarnya ialah sebuah tinjauan kinerja kegiatan nan telah atau
mungkin berdampak pada lingkungan. Audit lingkungan nan dilakukan oleh auditor
lingkungan atau konsultan dan LSM terkait. Audit lingkungan biasanya mengukur
kinerja perusahaan, organisasi, atau negara nan diaudit terhadap baku
lingkungan nan ditetapkan oleh Organisasi Internasional buat Standardisasi
(ISO), dengan kantor pusat di Jenewa, Swiss, dan bila Amdal sudah disaku, maka
Audit lingkungan akan melanjutkan supervisi kepada proses Amdal nan sudah di
buat.
Audit
lingkungan juga termasuk penilaian kinerja dalam tiga bidang primer nan menjadi
perhatian lingkungan: kewajiban, manajemen, dan aktivitas. Sebuah kewajiban
audit akan mengevaluasi kepatuhan terhadap undang-undang lingkungan dan
peraturan nan berlaku bagi perusahaan atau organisasi. Suatu kegiatan atau
inspeksi fungsional bisa fokus pada isu-isu seperti pengelolaan limbah atau
konsumsi energi.
Sebuah audit
manajemen membandingkan kinerja dengan target nan ditetapkan sebagaimana
tercantum dalam organisasi Taktik Manajemen Lingkungan (EMS). Audit keuangan
nan berkaitan dengan kepatuhan dengan EMS perusahaan mungkin mengukur akibat
keuangan dari penghematan energi, peningkatan efisiensi, dan menghindari denda
dan sanksi buat pelanggaran lingkungan.
EMS ialah
struktur organisasi formal dalam sebuah perusahaan nan didirikan terutama buat
konservasi lingkungan. Tipikal EMS akan mencakup pernyataan posisi organisasi
terhadap isu-isu lingkungan.
Selain itu,
EMS akan mengidentifikasi perencanaan, pelaksanaan, dan dokumentasi kegiatan
nan berhubungan dengan pernyataan posisi EMS. Saran buat meningkatkan kinerja
EMS sering dilakukan melalui audit lingkungan.
Kebanyakan
dokumen EMS berasal dari baku lingkungan nan ditetapkan oleh ISO. Baku ini
diciptakan melalui mufakat anggota ISO, nan meliputi 163 negara di seluruh
global serta asosiasi bisnis nasional dan internasional.
Contoh dari Amdal Industri
Misalkan
pada kasus PENGEBORAN LEPAS PANTAI MINYAK DI LAUT
BEAUFORT: dalam PENILAIAN LINGKUNGAN AWAL (dari Milne dan Smiley, 1976)
Contoh AMDAL
awal ini menyangkut proposal buat operasi pengeboran luas di Bahari Beaufort.
Kesimpulannya sebagai berikut.
Tindakan ini
diharapkan memiliki akibat lingkungan dan sosiologis substansial atau tak ada
nya insiden polusi besar nan akan terjadi. Situasi harus diperiksa dan
ditangani oleh pihak nan berwenang dalam perkembangannya. Namun, pengeboran dua
lubang direncanakan buat musim panas 1976, nan merupakan subjek perhatian mendesak
segera, tak akan menghasilkan peningkatan nan cukup besar aktivitas di Bahari
Beaufort nan berdampak besar, atau kecuali akan menghasilkan sebuah ledakan
minyak harus terjadi. Oleh sebab itu perhatian difokuskan pada kemungkinan nan
terjadi mengenainya.
Probabilitas ledakan di Musim Panas 1976
Meskipun
sangat sulit buat memastikan kemungkinan ledakan, sebab jumlah semburan gas
lepas pantai di seluruh global nan menghasilkan polusi minyak substansial telah
terlalu kecil buat menghasilkan landasan statistik nan memuaskan, dan kondisi
spesifik di Bahari Beaufort nan tak biasa. Namun demikian, berdasarkan
informasi nan diberikan oleh industri maupun perwakilan pemerintah, kemungkinan
minyak atau minyak dan ledakan gas nan dinilai berada di kisaran 10-3 buat 10-4
buat setiap sumur LP nan dibor.
Ancaman
lingkungan dari ledakan pada Situs Pengeboran
- Situs # 1 diposisikan dalam zona transisi di mana ledakan nan nisbi dapat merusak tanaman dan hewan hayati sebab kemungkinan adanya musim dingin dan polusi meluluhkan daratan es dengan cepat.
- Situs # 2 terletak di zona transisi di mana ledakan lebih sedikit kurang merusak terhadap satwa liar musim dingin sebab banyak dari debit minyak musim dingin akan tersebar di bawah es, setidaknya sampai musim semi.
- Sebagai perbandingan, skenario dikembangkan buat Situs hipotetis # 3 buat mengungkapkan imbas dari ledakan jika sumur dibor dekat pantai di mana es terbentuk cepat membentuk daratan di musim dingin. Skenario ini menunjukkan bahwa ledakan nan nisbi paling merusak mamalia bahari musim dingin dan para migran musim semi, dengan anggapan bahwa pembakaran di lokasi ledakan akan efektif di musim semi. Nah, itulah contoh Materi dari Amdal.
Contoh Proposal Amdal
Contohnya
kita ambil dari Pernyataan Akibat Lingkungan (PDL) buat Desalinasi Proyek di
Adelaide dan Dokumen Respon SA Air nan didukung oleh berbagai analisis teknis
dan ilmiah.
1. Pelaksanaan dokumen lingkungan (AMDAL/UKL-UPL);
2. Upaya pengendalian pencemaran air dan udara;
3. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3); dan
4. Penanggulangan kerusakan lingkungan khusus bagi kegiatan pertambangan.
Pada periode penilaian tahun 2012 – 2013, terdapat 12 perusahaan mendapat peringkat Emas yaitu:
1. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, Pabrik Palimanan;
2. Chevron Geothermal Salak, Ltd;
3. PT. Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang;
4. Chevron Geothermal Indonesia, Ltd. Unit Panas Bumi Drajat;
5. PT. Jawa Power;
6. PT. Holchim Indonesia, Tbk – Cilacap Plant;
7. PT. Unilever Indonesia, Tbk – Pabrik Rungkut;
8. PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk – Pabrik Tuban;
9. PT. Pertamina (Persero) S&D Regional II terminal BBM Rewulu;
10. PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. Unit Pertambangan Tanjung Enim;
11. PT. Badak NGL;
12. PT. Medco E&P Indonesia – Rimau Asset.
Pada periode 2012 – 2013, hasil penilaiannya adalah :
Peringkat Emas berjumlah 12 perusahaan (0.67%),
Peringkat Hijau berjumlah 113 perusahaan (6.31%),
Peringkat Biru berjumlah 1039 perusahaan (57.98%),
Peringkat Merah berjumlah 611 perusahaan (34.1%),
Peringkat Hitam berjumlah 17 perusahaan (0.95%).
Perusahaan mendapat peringkat Hitam karena tidak memiliki dokumen lingkungan, tidak melakukan kewajiban pemantauan air limbah dan emisi yang dihasilkannya serta pengelolaan limbah B3 yang tidak sesuai dengan peraturan. Perusahaan-perusahaan tersebut akan ditindaklanjuti dengan proses penegakan hukum lingkungan.
Proses penilaian PROPER dilakukan oleh Tim Teknis PROPER KLH bersama Tim PROPER Provinsi melalui pembahasan dengan Dewan Pertimbangan PROPER yang terdiri dari kalangan akademisi, praktisi hukum, LSM, politisi serta media. Menteri Negara Lingkungan Hidup, Prof. Dr. Balthasar Kambuaya, MBA menegaskan bahwa “Mekanisme dan Kriteria Penilaian PROPER memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi praktek pengelolaan lingkungan terbaik dan menyebarluaskan kepada para pemangku kepentingan, sehingga tercipta perubahan besar dalam perilaku dan meningkatkan taraf pentaatan terhadap peraturan lingkungan hidup”.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa untuk meningkatkan daya saing di pasar, perusahaan dapat menerapkan konsep ekonomi hijau, dengan memberikan nilai tambah yang lebih baik atas investasi sumber daya alam, sumber daya manusia dan modal ekonomi sekaligus mengurangi dampak terhadap lingkungan dan ketimpangan sosial. Program ini terbukti mendorong :
• 48 perusahaan berperingkat hijau dan emas menurunkan beban pencemaran air sebesar 11.8 juta ton;
• 65 perusahaan berperingkat hijau dan emas melakukan penurunan beban pencemaran udara sebesar 2.930 ton dan reduksi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 646.982 ton eq CO2, dengan menerapkan berbagai inovasi dan pengelolaan lingkungan terbaik yang dilaksanakannya.
5. EKOLABEL
Pengertian
Ekolabel merupakan salah satu sarana penyampaian informasi
yang akurat, ‘verifiable’dan tidak menyesatkan kepada
konsumen mengenai aspek lingkungan dari suatu produk (barang
atau jasa), komponen atau kemasannya. Pemberian informasi
tersebut pada umumnya bertujuan untuk mendorong permintaan
dan penawaran produk ramah lingkungan di pasar yang juga
mendorong perbaikan lingkungansecara berkelanjutan.
Ekolabel dapat berupa simbol, label atau pernyataan yang
diterakan pada produk atau kemasan produk, atau pada
informasi produk, buletin teknis, iklan, publikasi, pemasaran,
media internet. Selain itu, informasi yang disampaikan dapat
pula lebih lengkap dan mengandung informasi kuantitatif untuk
aspek lingkungan tertentu yang terkait dengan produk tersebut.
Ekolabel dapat dibuat oleh produsen, importir, distributor,
pengusaha ‘retail’atau pihak manapun yang mungkin memperoleh
manfaat dari hal tersebut.
Tujuan dan Manfaat Ekolabel
Ekolabel dapat dimanfaatkan untuk mendorong konsumen agar
memilih produk-produk yang memberikan dampak lingkungan
yang lebih kecil dibandingkan produk lain yang sejenis.
Penerapan ekolabel oleh para pelaku usaha dapat mendorong
inovasi industri yang berwawasan lingkungan. Selain itu,
ekolabel dapat memberikan citra yang positif bagi ‘brand’
produk maupun perusahaan yang memproduksi dan/atau
mengedarkannya di pasar, yang sekaligus menjadi investasi bagi
peningkatan daya saing di pasar.
Bagi konsumen, manfaat dari penerapan ekolabel adalah
konsumen dapat memperoleh informasi mengenai dampak
lingkungan dari produk yang akandibeli/digunakannya. Karena
kepentingan tersebut, konsumenjuga memiliki kesempatan
untuk berperan serta dalam penerapan ekolabel dengan
memberikan masukan dalam pemilihan kategori produk dan
kriteria ekolabel. Penyediaan ekolabel bagi konsumen juga akan
meningkatkan kepedulian dan kesadaran konsumen bahwa
pengambilan keputusan dalam pemilihan produk tidak perlu
hanya ditentukan oleh harga dan mutu saja, namun juga oleh
faktor pertimbangan lingkungan.
Ukuran keberhasilan ekolabeldapat dilihat dari adanya
perbaikan kualitas lingkungan yang dapat dikaitkan langsung
dengan produksi maupun produk yang telah mendapat ekolabel.
Selain itu, tingkat peran serta dari kalangan pelaku usaha dalam
menerapkan ekolabel juga menjadi indikator penting
keberhasilan ekolabel.
Prinsip – Prinsip Ekolabel
Produk yang diberi ekolabel selayaknya adalah produk yang
dalam daur hidupnya mulai dari pengadaan bahan baku, proses
produksi, pendistribusian, penggunaan, dan pembuangan setelah
penggunaan, memberi dampak lingkungan relatif lebih kecil
dibandingkan produk lain yangsejenis. Ekolabel akan
memberikan informasi kepada konsumen mengenai dampak
lingkungan yang ada dalam suatu produk tertentu yang
membedakannya dengan produklain yang sejenis.
6. OHSAS 18001 (Sistem Manajemen K3)
PENGERTIAN K3
Filosofi (Mangkunegara)
“Suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur ”Keilmuan “Semua ilmu dan penerapannya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK), kebakaran,
peledakan dan pencemaran lingkungan”
TUJUAN K3
1. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja.
2. Menjamin setiap sumber produksi dapat digunakan secara aman dan efisien.
3. Meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas Nasional.
BAHAYA K3
PengertianSemua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi menimbulkan cedera dan atau penyakit akibat kerja (PAK).
Faktor1. Biologi (Bakteri, Virus, Jamur, Tanaman, Binatang).
2. Kimia (Bahan/Material/Cairan/Gas/Uap/Debu Beracun, Reaktif, Radioaktif, Mudah Meledak/Terbakar, Iritan, Korosif).
3. Fisik/Mekanik (Ketinggian, Konstruksi, Mesin/Alat/Kendaraan/Alat Berat, Ruang Terbatas, Tekanan, Kebisingan, Suhu, Cahaya, Listrik, Getaran, Radiasi).
4. Biomekanik (Gerakan Berulang, Postur/Posisi Kerja, Pengangkutan Manual, Desain Tempat Keja/Alat/Mesin).
5. Psikologi/Sosial (Stress, Kekerasan, Pelecehan, Pengucilan, Lingkungan, Emosi Negatif).
Sumber
1. Manusia.
2. Mesin.
3. Material.
4. Metode.
5. Lingkungan.
Jenis
1. Tindakan.
2. Kondisi.
PENGENDALIAN RESIKO K3
HIRARKI PENGENDALIAN RESIKO/BAHAYA
- Eliminasi : Eliminasi Bahaya.
- Substitusi : Penggantian Alat/Mesin/Bahan/Tempat Kerja yang Lebih Aman.
- Perancangan : Modifikasi Alat/Mesin/Tempat Kerja yang Lebih Aman
- Administrasi : Prosedur, Aturan, Pelatihan, Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Rambu, Poster, Label.
- Alat Pelindung Diri (APD) : Menyediakan APD kepada Tenaga Kerja
PengertianKejadian yang berkaitan dengan pekerjaan dimana cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun
kefatalan (kematian) dapat terjadi. Termasuk insiden ialah keadaan darurat.
Kecelakaan KerjaInsiden yang menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian). Nearmiss (hampir celaka)
Insiden yang tidak menyebabkan menyebabkan cedera, penyakit akibat kerja (PAK) ataupun kefatalan (kematian).
PENYEBAB KECELAKAAN KERJA
1. Penyebab Dasar
- Kurangnya Prosedur/Aturan.
- Kurangnya Sarana.
- Kurangnya Kesadaran.
- Kurangnya Kepatuhan
- Faktor Pekerjaan.
- Faktor Pribadi.
- Tindakan Tidak Aman.
- Kondisi Tidak Aman
Apakah yang dimaksud dengan Energi Terbarukan?
Energi terbarukan adalah sumber-sumber energi yang bisa habis secara alamiah. Energi erbarukan berasal dari elemen-elemen alam yang tersedia di bumi dalam jumlah besar, misal: matahari, angin, sungai, tumbuhan dsb. Energi terbarukan merupakan sumber energi paling bersih yang tersedia di planet ini.Ada beragam jenis energi terbarukan, namun tidak semuanya bisa digunakan di daerahdaerah terpencil dan perdesaan. tenaga Surya, Tenaga Angin, Biomassa dan
Tenaga Air adalah teknologi yang paling sesuai untuk menyediakan energi di daerahdaerah terpencil dan perdesaan. Energi terbarukan lainnya termasuk Panas Bumi dan Energi Pasang Surut adalah teknologi yang tidak bisa dilakukan di semua tempat. Indonesia memiliki sumber panas bumi yang
melimpah; yakni sekitar 40% dari sumber total dunia. Akan tetapi sumber-sumber ini berada di tempat-tempat yang spesifik dan tidak tersebar luas. Teknologi energi terbarukan lainnya adalah tenaga ombak, yang masih dalam tahap pengembangan.
Berbagai energi terbarukan
Energi Solar
Matahari terletak berjuta-juta kilometer dari Bumi (149 juta kilometer) akan tetapi menghasilkan jumlah energiyang luar biasa banyaknya. Energi yang dipancarkan oleh matahari yang mencapai
Bumi setiap menit akan cukup untuk memenuhi kebutuhan energi seluruh penduduk manusia di planet kita selama satu , jika bisa ditangkap dengan benar. Setiap hari, kita menggunakan tenaga surya, misal untuk mengeringkan pakaian atau mengeringkan hasil panen. Tenaga surya bisa dimanfaatkan dengan cara-cara lain: Sel Surya (yang disebut dengan sel Energi Solar ‘fotovoltaik’ yang mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik secara langsung. Pada waktu memanfaatkan energi matahari untuk memanaskan air, panas matahari langsung dipakai untuk memanaskan air yang
dipompakan melalui pipa pada panel yang dilapisi cat hitam.
Tenaga Angin
Pada saat angin bertiup, angin disertai dengan energi kinetik (gerakan) yang bisa melakukan suatu pekerjaan.Contoh, perahu layar memanfaatkan tenaga angin untuk mendorongnya bergerak di air. Tenaga angin juga bisa dimanfaatkan menggunakan balingbaling yang dipasang di puncak menara, yang disebut dengan turbin angin yang akan menghasilkan energi mekanik atau listrik.
Biomassa
Biomassa merupakan salah satu sumber energi yang telah digunakan orang sejak dari jaman dahulu kala: orang telah membakar kayu untuk memasak makanan selama ribuan tahun. Biomassa adalah semua benda organik (misal: kayu, tanaman pangan, limbah hewan & manusia) dan bisa digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, memanaskan dan pembangkit listrik. Sumber energi ini
bersifat terbarukan karena pohon dan tanaman pangan akan selalu tumbuh dan akan selalu ada limbah tanaman.
Tenaga Air
Tenaga air adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir atau air terjun. Air yang mengalir ke puncak baling-baling atau baling-baling yang ditempatkan di sungai, akan menyebabkan baling baling bergerak dan menghasilkan tenaga mekanis atau listrik.Tenaga air sudah cukup dikembangkan dan ada banyak pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang menghasilkan listrik di seluruh Indonesia.
Pada umumnya, bendungan dibangun di seberang sungai untuk menampung air di mana sudah ada danau. Air selanjutnya dialirkan melalui lubang-lubang pada bendungan untuk menggerakkan balingbaling modern yang disebut dengan turbin untuk menggerakkan generator dan menghasilkan listrik. Akan tetapi, hampir semua program PLTA kecil di Indonesia merupakan program yang memanfaatkan aliran sungai dan tidak mengharuskan mengubah aliran alami air sungai.
Energi Panas Bumi
Energi panas bumi adalah energi panas yang berasal dari dalam Bumi. Pusat Bumi cukup panas untuk melelehkan bebatuan. Tergantung pada lokasinya, maka suhu Bumi meningkat satu derajat Celsius setiap penurunan 30 hingga 50 m di bawah permukaan tanah. Suhu Bumi 3000 meter di bawah permukaan cukup panas untuk merebus air. Kadang-kadang, air pembangkit listrik. Tidak banyak tempat di mana PLTPB bisa dibangun, karena perlu menemukan lokasi dengan jenis bebatuan yang sesuai dengan kedalaman di mana memungkinkan untuk melakukan pemboran ke dalam tanah dan mengakses panas yang tersimpan.
Energi pasang surut
Dua kali sehari, air pasang naik dan turun menggerakkan volume air yang sangat banyak saat tingkat air laut naik dan turun di sepanjang garis pantai. Energi air pasang bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik seperti halnya listrik tenaga air tetapi dalam skala yang lebih besar. Pada saat air pasang, air bisa ditahan di belakang bendungan.Ketika surut, maka tercipta perbedaan ketinggian air antara air pasang yang ditahan di bendungan dan air laut, dan air laut di belakang bendungan bisa mengalir melalui turbin yang berputar, untuk menghasilkan listrik. Memang tidak mudah membangun penahan air pasang ini, karena pantai harus terbentuk secara alami dalam bentuk kuala, dan hanya 20 lokasi di seluruh dunia yang telah diidentifikasi sebagai tempat yang berpotensi untuk dimanfaatkan energi pasang surut.Ombak laut yang selalu beralun disebabkan oleh angin yang meniup di atas laut. Ombak laut memiliki potensi menjadi sumberenergi yang hebat jika bisa dimanfaatkan dengan benar. Ada beberapa metode untuk memanfaatkan energi ombak. Ombak bisa ditangkap dan dinaikkan ke bilik dan udara dikeluarkan paksa dari bilik tersebut. Udara yang bergerak menggerakkan urbin (seperti turbin angin) yang menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik. Energi pasang surutTenaga ombak.
8. ISO 9001
DEFINISI DAN SEJARAH ISO 9001:2008 ISO berasal dari kata Yunani ISOS yang berarti sama, kata ISO bukan diambil dari
singkatan nama sebuah organisasi walau banyak orang awam mengira ISO berasal
dari International Standard of Organization, sama sekali BUKAN. ISO 9001 merupakan
standard international yang mengatur tentang sistem management Mutu (Quality
Management System), oleh karena itu seringkali disebut sebagai “ISO 9001, QMS”
adapun tulisan 2008 menunjukkan tahun revisi, maka ISO 9001:2008 adalah system
manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008. Pertanyaan berikut yang muncul,
apakah ISO sering mengalami revisi ? jawabnya : YA. Seiring perkembangan zaman
dan kemajuan teknologi, terutama semakin luasnya dunia usaha, maka kebutuhan
akan pengelolaan system manajemen mutu semakin dirasa perlu dan mendesak untuk
diterapkan pada berbagai scope industryyang semakin hari semakin beragam. Versi
2008 ini adalah versi terbaru yang diterbitkan padaDesember 2008 lalu.
Organisasi pengelola standard international ini adalah International Organization for
Standardization yang bermarkas di Geneva – Swiss, didirikan pada 23 February 1947,
kini beranggotakan lebih dari 147 negara yang mana setiap negara diwakili oleh
badan standardisasi nasional (Indonesia diwakili oleh KAN)
Marilah kita setback sebentar pada bagaimana sejarah ISO 9001 ada hingga revisi
terakhir tahun 2008.
Sejarah ISO dimulai dari dunia militer sejak masa perang dunia II. Pada tahun 1943,
pasukan inggris membutuhkan sekali banyak amunisi untuk perang sehingga untuk kebutuhan ini dibutuhkan banyak sekali supplier. Sebagai konsekuensinya, maka demi
kebutuhan standarisasi kualitas, mereka merasa perlu untuk menetapkan standar
seleksi supplier. Selanjutnya, 20 tahun kemudian perkembangan standarisasi ini menjadi
semakin dibutuhkan hingga pada tahun 1963, departemen pertahanan Amerika
mengeluarkan standar untuk kebutuhan militer yaitu MIL-Q-9858A sebagai bagian dari
MIL-STD series. Kemudian standar ini diadopsi oleh NATO menjadi AQAP-1 (Allied
Quality Assurance Publication-1) dan diadopsi oleh militer Inggris sebagai DEF/STAN 05-8.
8 PRINSIP MANAJEMEN
Seperti dijelaskan diatas bahwa ISO 9001 versi 2000 dan versi 2008 lebih
mengedepankan pada pola proses bisnis yang terjadi dalam organisasi perusahaan
sehingga hamper semua jenis usaha bisa mengimplementasi system management
mutu ISO 9001 ini.
System ISO 9001:2008 focus pada effectifitas proses continual improvement dengan
pilar utama pola berpikir PDCA, dimana dalam setiapprocess senantiasa melakukan
perencanaan yang matang, implementasi yang terukur dengan jelas, dilakukan
evaluasi dan analisis data yang akurat serta tindakan perbaikan yang sesuai dan
monitoring pelaksanaannya agar benar-benar bisa menuntaskan masalah yang terjadi
di organisasi.
Pilar berikutnya yang digunakan demi menyukseskan proses implementasi ISO 9001 ini,
maka ditetapkanlah Delapan prinsip manajemen mutu yang bertujuan untuk
mengimprovisasi kinerja system agar proses yang berlangsung sesuai dengan focus
utama yaitu effectivitas continual improvement, 8 prinsip manajemen yang dimaksud
adalah :
1) Customer Focus: Semua aktifitas perencanaan dan implementasi system sematamata untuk memuaskan customer.
2) Leadership : Top Management berfungsi sebagai Leader dalam mengawal
implementasi System bahwa semua gerak organisasi selalu terkontrol dalam satu
komando dengan commitment yang sama dan gerak yang synergy pada setiap
elemen organisasi
3) Keterlibatan semua orang: Semua element dalam organisasi terlibat dan concern
dalam implementasi system management mutu sesuai fungsi kerjanya masingmasing, bahkan hingga office boy sekalipun hendaknya senantiasa melakukan
yang terbaik dan membuktikan kinerjanya layak sertaberqualitas, pada fungsinya
sebagai office boy.
4) Pendekatan Proses : Aktifitas implementasi system selalu mengikuti alur proses
yang terjadi dalam organisasi. Pendekatan pengelolaan proses dipetakan melalui business process. Dengan demikian, pemborosan karena proses yang tidak perlu
bisa dihindari atau sebaliknya, ada proses yang tidak terlaksana karena
pelaksanaan yang tidak sesuai dengan flow processitu sendiri yang berdampak
pada hilangnya kepercayaan pelanggan
5) Pendekatan System ke Management : Implementasi system mengedepankan
pendekatan pada cara pengelolaan (management) proses bukan sekedar
menghilangkan masalah yang terjadi. Karena itu konsep kaizen, continual
improvement sangat ditekankan. Pola pengelolaannya bertujuan memperbaiki
cara dalam menghilangkan akar (penyebab) masalah dan melakukan
improvement untuk menghilangkan potensi masalah.
6) Perbaikan berkelanjutan: Improvement, adalah roh implementasi ISO 9001:2008
7) Pendekatan Fakta sebagai Dasar Pengambilan Keputusan : Setiap keputusan
dalam implementasi system selalu didasarkan pada fakta dan data. Tidak ada
data (bukti implementasi) sama dengan tidak dilaksanakannya system ISO
9001:2008
8) Kerjasama yang saling menguntungkan dengan pemasok : Supplier bukanlah
Pembantu, tetapi mitra usaha, business partner karena itu harus terjadi pola
hubungan saling menguntungkan.
Dengan 8 pilar ini diharapkan pelaksanaan ISO 9001:2008 benar-benar menjadi sangat
productive dan effective untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai
target-target yang telah ditetapkan.
Senin, 08/06/2015
No comments:
Post a Comment