Sistem
periodik unsur merupakan sebuah tabel yang memuat semua unsur kimia
yang dikenal oleh IUPAC (International Union of Pure and Appied
Chemistry) di dalam table itu unsur kimia dikelompokkan berdasarkan
kenaikan nomor atom kesamaan sifatnya.Sejarah perkembangan Sistem
Periodik Unsur dan penyusunan Sistem Periodik Unsur telah mengalami
banyak penyempurnaan mulai dari Antoine Lavosier, J . Newslands , O .
Mendeleev , hingga Henry Moseley .
Pengelompokan Unsur Menurut Lavoisier
Pada
1789, Antoine Lavoiser mengelompokan 33 unsur kimia. Pengelompokan
unsur tersebut berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi
menjadi empat kelompok yaitu gas, tanah, logam dan non logam.
Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok
unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur
gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen,
azote ( nitrogen ), dan hidrogen. Unsur-unsur yang etrgolong logam
adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida, dan asam
borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon,perak, arsenik, bismuth.
Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas,
platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur tanah
adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan
silikon oksida.
Kelemahan dari teori Lavoisior : Penglompokan masih terlalu umum
kelebihan dari teori Lavoisior : Sudah mengelompokan 33 unsur yang ada berdasarka sifat kimia sehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuan-ilmuan setelahnya.
Pengelompokan unsur menurut J.W. Dobereiner
Dobereiner menemukan adanya beberapa kelompok tiga unsur yang memiliki kemiripan sifat, yang ada hubungannya dengan massa atom. Contoh kelompok-kelompok triade: Cl, Br dan I, Ca, Sr dan Ba, S, Se dan Te.
Kelemahan dari teori ini adalah
pengelompokan unsur ini kurang efisian dengan adanya beberapa unsur
lain dan tidak termasuk dalam kelompok triad padahal sifatnya sama
dengan unsur dalam kelompok triefd tersebut.
Kelebihan dari teori ini adalah
adanya keteraturan setiap unsure yang sifatnya mirip massa Atom (Ar)
unsure yang kedua (tengah) merupakan massa atom rata-rata di massa atom
unsure pertama dan ketiga.
Hukum Oktaf Newlands
J. Newlands merupakan orang pertama yang mengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif. Newlands mengumumkan penemuanya yang di sebut hukum oktaf.
Ia
menyatakan bahwa sifat-sifat unsur berubah secara teratur. Unsur
pertama mirip dengan unsur kedelapan, unsur kedua mirip dengan unsur
kesembilan, dan seterusnya. Daftar unsur yang disusun oleh Newlands
berdasarkan hukum oktaf diberikan pada tabel 1.1
Di
sebut hokum Oktaf karena beliau mendapati bahwa sifat-sifat yang sama
berulang pada setiap unsure ke delapan dalam susunan selanjutnya dan
pola ini menyurapi oktaf music.
Tabel 1.1 Daftar oktaf Newlands
1. H
|
2. Li
|
3. Be
|
4. B
|
5. C
|
6. N
|
7. O
|
8. F
|
9. Na
|
10. MG
|
11. Al
|
12. Si
|
13. P
|
14. S
|
15. Cl
|
16. K
|
17. Ca
|
18. Ti
|
19. Cr
|
20. Mn
|
21. Fe
|
22. Co&Nl
|
23. Cu
|
24. Zn
|
25. Y
|
26. ln
|
27. As
|
28. Se
|
29. Br
|
30. Cu
|
31. Sr
|
32. Sr
|
33. Zr
|
34. Bi & Mo
|
35. Po &
|
Hukum
oktaf newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur ringan. Jika
diteruskan, teryata kemiripan sifat terlalu dipaksakan. Misalnya, Ti
mempunya sifat yang cukup berbeda dengan Al maupun B.
Kelemahan
dari teori ini adalah dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa
oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak
cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
Sistem Periodik Mendeleev
1)
Dua ahli kimia, Lothar Meyer (Jerman) dan Dmitri Ivanovich Mendeleev
(Rusia) berdasarkan pada prinsip dari Newlands, melakukan penggolongan
unsur.
2) Lothar Meyer lebih mengutamakan sifat-sifat kimia unsur sedangkan Mendeleev lebih mengutamakan kenaikan massa atom.
3) Menurut Mendeleev : sifat-sifat unsur adalah fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Artinya : jika unsur-unsur disusun menurut kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat tertentu akan berulang secara periodik.
4) Unsur-unsur yang memiliki sifat-sifat serupa ditempatkan pada satu lajur tegak, disebut Golongan.
5) Sedangkan lajur horizontal, untuk unsur-unsur berdasarkan pada kenaikan massa atom relatifnya dan disebut Periode.
Kelemahan dari teori ini adalah masih terdapat unsur-unsur yang
massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
Co : Telurium (te) = 128 di kiriIodin (I)= 127. hal ini dikarenakan
unsur yang mempunyai kemirpan sifat diletakkan dalam satu golongan.
Kelemahan
dari teori ini adalah pemebetulan massa atom. Sebelumnya massa atom.
Sebelumnya massa atom In = 76 menjadi 113. selain itu Be, dari 13,5
menjadi 9. U dari 120 menjadi 240 .
Kelebihan dari teori ini adalah peramalan unsur baru yakni meramalkan unsur beserta sifat-sifatnya.
Sistem Periodik Modern dari Henry G. Moseley
Pada
awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan
yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu
partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih
kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom.
Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikel dasar yaitu
proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari
unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. pada 1913, seorang kimiawan inggris bernama Henry Moseley melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X.
Sistem Periodik Modern
Pada
awal abad 20, pengetahuan kita terhadap atom mengalami perkembangan
yang sangat mendasar. Para ahli menemukan bahwa atom bukanlah suatu
partikel yang tak terbagi melainkan terdiri dari partikel yang lebih
kecil yang di sebut partikel dasar atau partikel subatom.
Kini atom di yakini terdiri atas tiga jenis partikel dasar yaitu
proton, elektron, dan neuron. Jumlah proton merupakan sifat khas dari
unsur, artinya setiap unsur mempunyai jumlah proton tertentu yang
berbeda dari unsur lainya. Jumlah proton dalam satu atom ini disebut nomor atom. Sistem
Periodik Modern (Tabel Periodik Modern) merupakan Tabel Periodik
Mendelev yang telah disempurnakan oleh Henry Gwyn Jeffreis Moseley pada
tahun 1913 melakukan eksperimen pengukuran panjang gelombang unsur menggunakan sinar-X dalam
memperbaiki susunan Tabel Periodik Mendelev. Moseley berhasil menemukan
kesalahan dalam tabel periodik Mendeleev dimana sifat yang dimiliki
oleh unsur sangat banyak.
Pada tahun 1914, berdasarkan hasil eksperimen Henry G J Moseley
tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa sifat dasar atom bukan didasari
oleh massa atom relative, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton.
Hal tersebut diakibatkan adanya unsur-unsur yang memiliki massa atom
berbeda, tetapi memiliki jumlah proton sama atau disebut isotop.
Kenaikan jumlah proton ini mencerminkan kenaikan nonor atom unsur
tersebut. Pengelompokan unsur-unsur sisitem periodik modern merupakan
penyempurnaan hukum periodik Mendeleev, yang di sebut juga sistem
periodik bentuk panjang.
Sistem periodik modern disusun berdasarkan kebaikan nomor atom dan kemiripan sifat. Lajur-lajur
horizontal, yang disebut periode disusun berdasarkan kenaikan nomor
atom ; sedangkan lajur-lajur vertikal, yang disebut golongan, disusun
berdasarkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdriri atas 7
periode dan 8 golongan. Setiap golongan dibagi lagi menjadi 8 golongan
A( IA-VIIIA ) dan 8 golongan B (IB – VIIIB).
Unsur-unsur golongan A disebut golongan utama, sedangkan golongan B disebut golongan transisi. Golongan-golongan
juga dapat ditandai dengn bilangan 1 sampai dengan 18 secara berurutan
dari kiri ke kanan. Dengan cara ini maka unsur transisi terletak pada
golongan 3 sampai golongan 12. Pada periode 6 dan 7 terdapat
masing-masing 14 unsur yang disebut unsur-unsur transisi dalam, yaitu
unsur-unsur antanida dan aktinida. Unsur-unsur transisi dalam semua
termasuk golongan IIIB. Unsur-unsur lantanida pada periode 6 golongan
IIIB, dan unsur-unsur aktinida pada periode 7 golongan IIIB. Penempatan
unsur-unsur tersebut di bagian bawah tabel periodik adalah untuk alasan
teknis, sehingga daftr tidak terlalu panjang.
Daftar asli Mendeleyev mengalami banyak perubahan, namun masih terlihat pada sistem periodik modern. Ada
berbagai macam sistem periodik, tetapi yang sering digunakan adalah
sistem periodik panjang. Daftar ini disusun berdasarkan konfigurasi
elektron dari atom unsur-unsur. Unsur-unsur dengan konfigurasi elektron
yang mirip mempunyai sifat-sifat kimia yang mirip. Jadi sifat unsur ini
ada hubungannya dengan konfigurasi elektron.
Periode
Periode
ditempatkan pada lajur horizontal dalam sistem periodik modern. Periode
suatu unsur menunjukan suatu nomor kulit yang sudah terisi elektron (n
terbesar) berdasarkan konfigurasi elektron. Konfiguration electron
adalah persebaran electron dalam kulit-kulit atomnya.
Dalam sistem periodik modern terdapat 7 periode, yaitu :
a.periode 1 (periode sanngat pendek) berisi 2 unsur;
b.periode 2 (periode pendek) berisi 8 unsur;
c.periode 3 (periode pendek) berisi 8 unsur;
d.periode 4 (periode panjang) berisi 18 unsur;
e.periode 5 (periode panjang) berisi 18 unsur;
f.
periode 6 (periode sangat panjang)berisi 32 unsur yaitu, 18 unsur
seperti pada periode 4 atau ke-5, dan 14 unsur lagi merupakan deret
lantanida;
g.
periode 7 (periode sangat panjang) berisi 28 unsur, belum lengkap
karena maksimum 32 unsur. Pada periode ini terdapat deret aktinida.
Golongan
Golongan
adalah lajur tegak pada tabel periodik unsur. Unsur-unsur yang ada
dalam satu lajur tegak adalah unsur-unsur segolongan, terdapat delapan
golongan utama dan delapan golongan transisi.
Golongan utama tersebut adalah :
a. Golongan I A disebut golongan alkali (kecuali H) terdiri dari unsur-unsur H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr
b. Golongan II A disebut golongan alkali tanah yang terdiri dari unsur-unsur Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
c. Golongan III A disebut golongan baron aluminium yang terdiri dari unsur-unsur B, Al, Ga, In, Ti, Uut
d. Golongan IV A disebut golongan karbon-silicon yang terdiri dari unsur-unsur C, Si, Ge, Sn, Pb, Uuq
e. Golongan V A disebut golongan nitrogen-fosforus yang terdiri dari unsur-unsur N, P, As, Sb, Bi, Uup
f. Golongan VI A disebut golongan oksigen-belerang yang terdiri dari unsur-unsur O, S, Se, Te, Po, Uuh
g. Golongan VII A disebut golongan halogen yang terdiri dari unsur-unsur F, Cl, Br, I, At
h. Golongan VIII A disebut golongan gas mulia yang terdiri dari unsur-unsur He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn
Golongan transisi tersebut adalah :
a. Golongan I B terdiri dari unsur-unsur Cu, Ag, Au, Rg
b. Golongan II B terdiri dari unsur-unsur Zn, Cd, Hg, Uub
c. Golongan III B terdiri dari unsur-unsur Se,Y, La, Ac
d. Golongan IV B terdiri dari unsur-unsur Ti, Zr, Hf, Rf
e. Golongan V B terdiri dari unsur-unsur V, Nb, Ta, Db
f. Golongan VI B terdiri dari unsur-unsur Cr, Mo, W, Sg
g. Golongan VI B terdiri dari unsur-unsurMn, Te, Re,Bh
h. Golongan VIII B terdiri dari unsur-unsur Fe, Ru, Os, Hs, Co, Rh, Ir, Mt, Ni, Pd, Pt, Ds
Sifat-Sifat Periodik Unsur
a. Jari-jari atom
Jari-jari
atom merupakan jarak elaktron terluar ke inti atom dan menunjukan
ukuran suatu atom. Jari-jari atom sukar diukur sehingga pengukuran
jari-jari atom dilakukan dengan cara mengukur jarak inti antar dua atom
yang berikatan sesamanya.
Dalam
suatu golongan, jari-jari atom semakin ke atas cenderung semakin kecil.
Hal ini terjadi karena semakin ke atas, kulit elektron semakin kecil.
Dalam suatu periode, semakin ke kanan jari-jari atom cenderung semakin
kecil. Hal ini terjadi karena semakin ke kanan jumlah proton dan jumlah
elektron semakin banyak, sedangkan jumlah kulit terluar yang terisi
elekteron tetap sama sehingga tarikan inti terhadap elektron terluar
semakin kuat.
b. Jari-jari ion
Ion
mempunyai jari-jari yang berbeda secara nyata (signifikan) jika
dibandingkan dengan jari-jari atom netralnya.Ion bermuatan positif
(kation) mempunyai jari-jari yang lebih kecil, sedangkan ion bermuatan
negatif (anion) mempunyai jari-jari yang lebih besar jika dibandingkan
dengan jari-jari atom netralnya.
c. Energi ionisasi
Jika
dalam suatu atom terdapat satu elektron di luar subkulit yang mantab,
elektron ini cenderung mudah lepas supaya mempunyai konfigurasi seperti
gas mulia. Namun, untuk melepaskan elektron dari suatu atom dperlukan
energi. Energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari suatu atom
di namakan energi ionisasi. Dalam
suatu periode semakin banyak elektron dan proton gaya tarik menarik
elektron terluar dengan inti semakin besar (jari-jari kecil) Akibatnya,
elektron sukar lepas sehingga energi untuk melepas elektron semakin
besar. Hal ini berarti energi ionisasi besar.
Jika
jumlah elektronnya sedikit, gaya tarik menarik elektron dengan inti
lebih kecil (jari-jarinya semakain besar). Akibatnya, energi untuk
melepaskan elektron terluar relatif lebih kecil berarti energi ionisasi
kecil.
Unsur-unsur yang segolongan : energi
ionisasi makin ke bawah makin kecil, karena elektron terluar makin jauh
dari inti (gaya tarik inti makin lemah), sehingga elektron terluar
makin mudah di lepaskan.
Unsur-unsur yan seperiode : energi ionisai pada umumnya makin ke kanan makin besar, karena makin ke kanan gaya tarik inti makin kuat.
Kekecualian :
Unsur-unsur golongan
II A memiliki energi ionisasi yang lebih besar dari pada golongan III
A, dan energi ionisasi golongan V A lebih besar dari pada golongan VI A.
d. Afinitas elektron
Afinitas elektron ialah energi yang dibebaskan atau yang diserap apabila suatu atom menerima elektron.
Jika
ion negatif yeng terbentuk bersifat stabil, maka proses penyerapan
elektron itu disertai pelepasan energi dan afinitas elektronnya
dinyatakan dengan tanda negative. Akan tetapi jika ion negative yang
terbentuk tidak stabil, maka proses penyerapan elektron akan membutuhkan
energi dan afinitas elektronnya dinyatakan dengan tanda positif. Jadi,
unsur yang mempunyai afinitas elektron bertanda negatif mempunyai
kecenderungan lebih besar menyerap elektron daripada unsur yang afinitas
elektronnya bertanda positif. Makin negative nilai afinitas elektron
berarti makin besar kecenderungan menyerap elktron.
Dalam
satu periode dari kiri ke kanan, jari-jari semkain kecil dan gaya tarik
inti terhadap elektron semakin besar, maka atom semakin mudah menarik
elektron dari luar sehingga afinitas elektron semakin besar.
Pada
satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom makin besar, sehingga
gaya tarik inti terhadap elektron makin kecil, maka atom semakin sulit
menarik elektron dari luar, sehingga afinitas elektron semakin kecil.
e. Keelektronegatifan
Kelektronegatifan
adalah kemampuan suatu atom untuk menarik elektron dari atom lain.
Faktor yang mempengaruhi keelektronegatifan adalah gaya tarik dari inti
terhadap elektron dan jari-jari atom. Harga keelektronegatifan bersifat relatif (berupa perbandingan suatu atom yag lain).
Unsur-unsur yang segolongan
: keelktronegatifan makin ke bawah makin kecil, karena gaya
taik-menarik inti makin lemah. Unsur-unsur bagian bawah dalam sistem
periodik cenderung melepaskan elektron.
Unsur-unsur yang seperiode :
keelektronegatifan makin kekanan makin besar.keelektronegatifan
terbesar pada setiap periode dimiliki oleh golongan VII A (unsur-unsur
halogen). Harga kelektronegatifan terbesar terdapat pada flour (F) yakni 4,0, dan harga terkecil terdapat pada fransium (Fr) yakni 0,7.
Harga
keelektronegatifan penting untuk menentukan bilangan oksidasi (biloks)
unsur dalam sutu senyawa. Jika harga kelektronegatifan besar, berarti
unsur yang bersangkutan cenderung menerim elektron dan membentuk
bilangan oksidasi negatif. Jika harga keelektronegatifan kecil, unsur
cenderung melepaskan elektron dan membentuk bilangan oksidasi positif.
Jumlah atom yang diikat bergantung pada elektron valensinya.
f. Sifat logam dan non logam
Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap,
menghantarkan panas dan listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis,
serta dapat ditentangkan menjadi kawat / kabel panjang.
Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-unsur
bukan logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah
makin bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.
Batas
unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas
unsur-unsur bukan logam di sebelah kanan pada system periodic sering
digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal. Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam menunjukkan sifat ganda.
Contoh :
1. Berilium dan Aluminium adalah logam yang memiliki beberapa sifat bukan logam. Hal ini disebut unsur-unsur amfoter.
2. Baron dan Silikon adalah unsur bukan logam yang memiliki beberapa sifat logam. Hal ini disebut unsur-unsur metalloid.
g. Kereaktifan
Reaktif artinya
mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada system periodik, makin ke bawah
makin reaktif, karena makin mudah melepaskan elektron. Unsur-unsur bukan
logam pada sistem periodik, makin ke bawah makin kurang reaktif, karena
makin sukar menangkap elektron.
Kereaktifan
suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik
elektron. Jadi, unsur logam yang paling reatif adalah golongan VIIA
(halogen). Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan
menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak
reaktif.
Sejarah Tabel Periodik
Tabel periodik pada mulanya diciptakan tanpa mengetahui struktur dalam atom, olehnya unsur-unsur diurutkan berdasarkan massa atom
lalu dibuat grafik yang menggambarkan hubungan antara beberapa sifat
tertentu dan massa atom unsur-unsur tersebut, sehingga akan terlihat suatu perulangan atau periodisitas
sifat-sifat tadi sebagai fungsi dari massa atom. Orang pertama yang
mengenali keteraturan tersebut adalah ahli kimia Jerman, yaitu Johann Wolfgang Döbereiner, yang pada tahun 1829 memperhatikan adanya beberapa triade unsur-unsur yang hampir sama.
Beberapa triade
| ||
Unsur
|
Massa atom
|
Kepadatan
|
Klorin
|
35,5
|
0,00156 g/cm3
|
Bromin
|
79,9
|
0,00312 g/cm3
|
Iodin
|
126,9
|
0,00495 g/cm3
|
Kalsium
|
40,1
|
1,55 g/cm3
|
Stronsium
|
87,6
|
2,6 g/cm3
|
Barium
|
137
|
3,5 g/cm
|
Temuan ini kemudian diikuti oleh ahli kimia Inggris, yaitu John Alexander Reina Newlands,
pada tahun 1865 memperhatikan bahwa unsure-unsur yang bersifat mirip
ini berulang dalam interval delapan, lalu ia persamakan dengan oktaf
music, meskipun hukum oktaf-nya diejek oleh rekan sejawatnya. Akhirnya,
pada tahun 1869, ahli kimia Jerman Lothar Mayer dan ahli kimia Rusia
Dimitry Lvanovich Mendeleyev hamper secara bersamaan mengembangkan tabel
periodik pertama, mengurutkan unsure-unsur berdasarkan massanya. Akan
tetapi Mendeleyev meletakkan beberapa unsure menyimpang dari aturan
urutan massa agar unsur-unsur tersebut cocok dengan sifat-sifat
tetangganya dalam tabel, membetulkan kesalahan beberapa nilai massa
atom, dan meramalkan keberadaan dan sifat-sifat beberapa unsure baru
dalam sel-sel kosong di tabelnya. Keputusan Mendelev itu belakangan
terbukti dengan ditemukannya struktur elektronik unsur-unsur pada akhir
abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Riwayat Henry Moseley
Henry Gwyn Jeffreys Moseley, (23 November 1887-10 Agustus 1915) ialah fisikawan Inggris. Sumbangan utamanya pada sains ialah pembenaran konsep nomor atom, kimia lanjutan.
Moseley dilahirkan di Weymouth, Inggris, 1887. Pada 1906 ia memasuki Trinity College Universitas Oxford, dan selulusnya dari sana melanjutkan ke Universitas Manchester untuk bekerja dengan Ernest Rutherford.
Selama tahun-tahun pertamanya di Manchester, ia memiliki jam mengajar
penuh, namun setelah setahun ia dibebaskan dari tugas mengajar dan
memulai riset penuh.
Pada 1913, dengan menggunakan spektrum sinar-X yang diperoleh dari difraksi dalam kristal, ia menemukan hubungan sistematis antara panjang gelombang dan nomor atom, hukum Moseley. Sebelumnya, nomor atom telah dipikirkan sebagai nomor yang berubah-ubah, berdasar pada urutan berat atom, namun bisa berubah bila perlu (sebagai contoh, oleh Dmitri Mendeleyev) untuk menaruh unsur di tempat yang semestinya pada tabel periodik.
Penemuan Moseley menunjukkan bahwa nomor atom itu tetap namun memiliki
dasar yang bisa diukur melalui eksperimen. Di samping itu, Moseley
menunjukkan bahwa ada pemisah dalam urutan pada nomor 43, 61 dan 75
(kini diketahui bersifat radioaktif, tidak terjadi secara alamiah,
berturut-turut teknesium dan prometium, dan unsur rhenium yang terjadi secara alamiah dan ditemukan belakangan last). Sebelumnya Dmitri Ivanovich Mendeleyev telah memperkirakan teknesium, dan Bohuslav Brauner
telah memprediksikan prometium; Moseley menyatakan prediksi mereka,
memprediksikan sebuah unsur lain yang tak ditemukan, dan menyatakan
tidak ada pemisah lain pada tabel periodik antara aluminum dan emas.
Pada 1914
ia berhenti di Manchester untuk kembali ke Oxford untuk meneruskan
penelitiannya, namun saat PD I pecah, ia banting setir pekerjaan dengan
menawarkan dan mendaftarkan diri pada Royal Engineers. Ia berperang di Gallipoli,
di mana ia terbunuh oleh seorang sniper pada 1915. Banyak orang yang
telah berspekulasi bahwa ia bisa memenangkan Haidh Nobel, namun tidak
bisa karena Hadiah Nobel hanya bisa diberikan pada orang yang masih
hidup.
Ia
tewas dalam usia 27 tahun, Moseley bisa menyumbang banyak pada
pengetahuan struktur atom jika ia masih hidup. Seperti yang pernah
dikatakan Niels Bohr pada 1962, "Sesungguhnya Anda melihat karya
Rutherford [atom nuklir] tidak digunakan sungguh-sungguh. Kita tidak
dapat mengerti hari ini, namun karya Rutherford tidak digunakan
sungguh-sungguh. Tidak ada sebutannya di manapun. Perubahan besar
berasal dari Moseley." Ada spekulasi karena kematian Moseley dalam
peranglah tak lama kemudian pemerintahan Inggris melarang ilmuwannya
mendaftarkan diri ke militer.
No comments:
Post a Comment